Mamuju - Danrem 142/Tatag Brigjen TNI Deni Rejeki, S.E., M.Si. yang diwakili Kasiter Kasrem 142/Tatag Kolonel Arm Iron Prasetyo., S.Sos., M.Tr (Han)., M.I.Pol menghadiri Acara Forum Group Discussion Monitoring dan Evaluasi terpadu percepatan penurunan stunting tingkat Provinsi Sulawesi Barat bertempat di Graha Sandeq Kompleks Rumah Jabatan Gubernur Sulbar Jalan Abd. Malik Pattana Endeng Kab. Mamuju Prov. Sulawesi Barat. Kamis (26/10/2023)
Kegiatan ini di buka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat Drs. Muhammad Idris menyampaikan progres tindak lanjut penanganan stunting di Sulbar.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi terus berupaya untuk menekan angka Stunting di Sulbar. Sebab sampai saat ini posisi Sulbar belum bergeser dari posisi dua dengan angka stunting tertinggi sesuai data SSGI tahun 2022, 35, 0 persen, ini menjadi pekerjaan terbesar di Sulbar bagaimana percepatan penurunan stunting, namun Provinsi Sulbar terus berkomitmen untuk menurunkan stunting di Sulbar mulai dari level nasional sampai level daerah, ” kata Muhammad Idris
Baca juga:
Serah Terima Jabatan Danrem 052/Wijayakrama
|
"Sulbar saat ini telah mencanangkan program empat plus satu, kebijakan pertama adalah penurunan stunting, dan APBD kami fokuskan untuk penanganan stunting, ’ tandasnya
Baca juga:
Kasad Hadiri Resepsi Hari Lahir Satu Abad NU
|
Lanjut Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah III Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Dr. Dra Hj. Erliani Budi Lestari M.Si mengatakan bahwa Provinsi Sulbar menjadi tujuan utama dalam melakukan penurunan stunting sebab Provinsi Sulbar menjadi salah satu prioritas yang harus dilakukan percepatan penurunan stunting dari 12 Provinsi yang menjadi prioritas.
Hasil kunjungan kami menjadi bahan diskusi apa yang menjadi temuan di lapangan pada FGD dan hasilnya akan dilakukan tindak lanjut untuk melahirkan rekomendasi, ” harap Dr Erliani Budi Lestari
Di tempat yang sama, Kasiter Kasrem 142/Tatag menegaskan bahwa pihaknya akan terus membantu dan mendukung Pemerintah Daerah dalam menekan kasus stunting di wilayah Sulawesi Barat, ” tegas Kolonel Iron